Jum’at, 14 Oktober 2022, SMK Negeri 8 Purworejo (SMK DEPAN) mengadakan Workshop Penerapan Sekolah Bebas Perundungan (Bullying). Dalam kegiatan ini sekolah bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Klaten dengan menghadirkan narasumber, Cynara Nur Aina atau yang biasa dipanggil Kak Aina. Peserta kegiatan ini adalah 50 peserta didik yang merupakan perwakilan dari setiap kelas.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama, acara dimulai dengan sambutan dan pengarahan oleh kepala sekolah, bapak Wahyono, S.Pd., M.Pd. Kepala sekolah menyampaikan bahwa workshop diselenggarkan sebagai bagian dari upaya sekolah dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan sekolah yang menyenangkan. Seperti yang kita ketahui bersama, menurut Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Anwar Nadiem Makarim, ada tiga besar dosa pendidikan yang harus dihilangkan, yaitu: perundungan, intoleransi, dan kekerasan. Oleh karena itu, peserta didik dan seluruh pelaku pendidikan harus mendapatkan pemahaman yang baik agar bisa bersama-sama menghindari dan menghilangkan ketiga hal tersebut. Lebih lanjut kepala sekolah berharap bahwa workshop yang dilakukan tidak hanya berhenti dan selesai di hari itu dan hanya untuk peserta, tetapi bisa diimplementasikan dan ditularkan ke seluruh peserta didik yang ada di sekolah.
Kak Aina menyampaikan materi inti yang bertajuk “Berteman dan Cinta”. Dalam pemaparannya Kak Aina mengawali penjelasan mengenai siapa saja yang dikategorikan sebagai anak dan apa saja haknya menurut Konvensi Hak Anak yang dikeluarkan oleh UNICEF PBB. Anak adalah semua yang berada di bawah usia 18 tahun, termasuk yang berada dalam kandungan. Ada empat hak utama anak, meliputi:
Selain itu, Kak Aina menyampaikan juga mengenai bagaimana pertemanan yang sehat dan tidak sehat serta perilaku bullying (perundungan) di sekitar kita. Peserta didik diajak untuk menganalisis mitos dan fakta terkait perundungan juga dampaknya dalam kehidupan sehari-hari apabila seseorang menjadi korban perundungan.
Di akhir pertemuan peserta didik dan narasumber bersama-sama membuat narasi pencegahan perundungan di sekolah dengan tagline “SMK Negeri 8 Purworejo, Tebarkan Cinta Untuk Semua”.
(EY)