Info Sekolah
Senin, 21 Apr 2025
  • Selalu jaga prokes

WORKSHOP MERANCANG PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT RIIL

Diterbitkan : - Kategori : Pendidikan

Kurikulum Merdeka yang digulirkan pemerintah sebagai bagian dari penyesuaian kurikulum selama masa pandemi Covid-19 membawa beberapa perubahan dalam implementasinya di satuan pendidikan. Hal ini berlaku juga di SMK. SMK sebagai sekolah kejuruan memiliki ciri khas yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Ciri SMK tersebut meliputi: adanya produk yang dihasilkan dari pembelajaran, memiliki Teaching Factory (Tefa), model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan diberlakukannya jadwal blok.

Dalam rangka menguatkan pemahaman guru mengenai proses pembelajaran, SMK Negeri 8 Purworejo mengundang Drs. Kartiman, M.Sn. dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni Budaya (BBPPMPVSB) Yogyakarta untuk menjadi narasumber dalam “Workshop Merancang Pembelajaran Berbasis Projek Riil”. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Senin-Selasa, 24-25 Oktober 2022.

Narasumber menyampaikan bahwa capaian pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah 70% soft skill dan 40% hard skill. Pembelajaran soft skill harus ada di setiap tingkat, baik kelas X, XI atau XII. Pendidikan di SMK juga harus menekankan pada teori dan praktik berdasarkan PjBL yang sesuai dengan industri dan budaya kerjanya.

Lebih lanjut narasumber menyampaikan bahwa pembelajaran pada kurikulum merdeka ditekankan pada pelaksanaan yang fleksibel sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah maupun peserta didik. Proses evaluasi pembelajaran dilakukan dengan menganalisis Kompetensi Dasar (KD) atau Capaian Pembelajaran (CP) materi yang terkait dengan projek. Apabila ada tujuan pembelajaran yang tidak berhubungan dengan tujuan kompetensi peserta didik, bisa dikurangi. CP adalah standar minimal dimana satuan pendidikan bisa mengembangkan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran lebih dari standar minimal sesuai dengan perkembangan industri maupun kebutuhan peserta didik.

(EY)